Skip to main content

Posts

Showing posts with the label poetry

Sebuah Ungkapan

Langit Berbicara pada langit. Saat tak ada kawan untuk berbicara, Langit-Nya menjadi kawan terbaik. Langit tak pernah mengeluh tentang curhatan manusia, Langit mendengarkannya. Langit memberi pertanda untuk seluruh manusia. Saat sedang merindu, Kutumpahkan semua pada langit, termasuk air mata. Berharap langit mengganti airmata ini dengan airnya yang turun ke bumi, Perasaan rindu ini akan tertutupi rintik hujan dibumi. Perasaan rindu yang tak terbalas. Pada langit, kutitipkan salam untukmu. Biarkan langit menggantikanku melihat diseberang negeri sana. Biarkan langit mengantarkan kehangatan untukmu oleh sinar matahari, Saat pelukanku tak sampai ditubuhmu. Kamu tak perlu tahu, siapa yang menitipkan salam lewat angin bertiup dilangit. Kamu tak perlu tahu, siapa yang ingin memberikan kehangatan pelukan untukmu. Tapi, Kau harus tahu, kalau aku selalu untukmu. Kau harus tahu, saat kau butuh tempat berteduh dari hujan yang turun, aku selalu siap menja

Hurt

Pernahkah pisau itu menusuk jari-jarimu? Menusuk hingga menyayat urat nadimu? Mengeluarkan banyak darah olehnya? Menangiskah dirimu? Pernahkah kamu merasa kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidupmu? Sesuatu hal yang selalu kamu tunggu hingga ia kembali padamu lagi? Pernahkah kamu berpikir untuk melepaskan sesuatu yang ternyata memang tidak mungkin kembali padamu lagi? Apa perasaanmu? Sakit? Kecewa? Marah karena tidak memilikinya? Aku rasakan itu semua. Aku yang seperti tertusuk pisau disekujur tubuh ini ketika kamu tidak lagi ada didepanku. Disampingku. Disekitarku. Aku yang harus kehilangan kamu sejak 2 tahun yang lalu, kamu yang tidak pernah lagi menunjukkan diri dihadapanku. Aku yang sakit, ketika kucoba hapus semua tentangmu. Ukiran kenangan sebelum kamu pergi jauh. Sangat jauh hingga ke negeri seberang. Berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun aku menunggumu. Tidak pernah ada kabarmu yang dapat langsung aku dengar, kak.